Tuesday, September 13, 2011

Melihat Kepribadian dari Cara Makan Tempe Penyet


Aku dan istriku adalah dua orang fans makanan yang satu ini. Ya, tempe penyet. Sebuah hidangan yang jamak dijumpai di Surabaya terutama di daerah sekitar kampus. Setelah kami menikah, kami pun tetap suka dengan tempe penyet karena kesederhanaan dan kecepatan penyajiannya terutama. Inilah fast food asli Indonesia.

Setelah beberapa kali kami makan malam bersama, ternyata ada beberapa temuan yang kudapatkan ketika menyantap tempe penyet,

1. Aku dan istriku ternyata memiliki kebiasaan dan karakter yang berbeda pada masing-masing kami.

2. Meskipun berbeda, aku melihatnya sebagai sebuah keseimbangan, yang satu melengkapi yang lain.

3. Istriku lebih spontan dan kreatif, ia cenderung lebih terbuka dan menyukai kejutan-kejutan.

4. Sedangkan diriku lebih teratur, rapi, langkah yang tertata, dan senang dengan kesempurnaan.

Dua kepribadian yang berbeda ini menghasilkan cara makan yang berbeda. Istriku ketika menghadapi tempe penyet, ia langsung akan menyiramkan sambal dan mencampurnya dengan rata dengan nasi. Sedangkan diriku, akan memisahkan sayuran, nasi, lauk pauk dan sambal. Aku akan mengambil sedikit demi sedikit dan berusaha agar kesemuanya akan habis pada saat yang bersamaan.

Meskipun berbeda, kami tidak keberatan dengan perbedaan ini, bahkan seringkali perbedaan inilah yang menjadi bumbu dalam kehidupan rumah tangga kami. Yang satu lebih spontan dan kreatif, dan yang lain lebih teratur dan konsisten.

Mungkin lebih banyak lagi cara makan dan kepribadian lain yang bisa disaksikan selain kami berdua. Semoga tambahan ini bisa menjadi pengetahuan baru dalam ilmu Psikologi.

Komentar dan pertanyaan bisa dituliskan di bawah tulisan ini pada kolom komentar.

Wallahu A’lam bish Showab

2 comments:

  1. Tunggu dulu, tempe penyet-nya ini beli di wapro ato masak sendiri ya?

    ReplyDelete
  2. ya kadang masak sendiri kalo beli pun tidak mungkin di Wapro sudah tidak kuat kang

    ReplyDelete