Thursday, July 5, 2012

Menyerang dengan Muslihat, Bab III Sun Tzu's The Art of War (bag I)

Sun Tzu berkata: dalam perang, yang terbaik adalah menguasai / mengambil alih seluruh negeri musuh secara keseluruhan; meluluhlantakkan negeri musuh adalah sesuatu yang jelek. Begitu juga mengambil alih seluruh pasukan lebih baik daripada membinasakannya, menangkap daerah, detasemen atau kelompok secara keseluruhan lebih baik daripada menghancurkan semuanya.

Maka bertarung dan menghancurkan musuh dalam semua perang bukan kemenangan yang sempurna; kemenangan yang sempurna adalah mematahkan perlawanan tanpa bertempur.

Maka, bentuk tertinggi ke-jendral-an seseorang adalah kemampuan menyurutkan rencana musuh; tingkat di bawahnya adalah mencegah bersatunya kekuatan-kekuatan musuh; tingkat di bawahnya lagi adalah menyerang musuh di medan terbuka; dan tingkat terendah adalah mengepung kota yang berbenteng.

Hindari mengepung kota yang memiliki benteng. Menyiapkan perlengkapan, tenda, dan berbagai peralatan perang akan memakan waktu tiga bulan; membuat tangga setinggi benteng akan memakan waktu tiga bulan lagi.

Bila seorang jendral tidak mampu mengontrol emosinya, ia akan memerintahkan menyerang seperti segerombol semut, ini akan membuat 1/3 pasukannya mati, sementara kota yang diserang tetap tidak bergeming. Itulah efek buruk pengepungan.

Oleh sebab itu pemimpin yang ahli, menaklukkan pasukan musuh tanpa berperang; dia menguasai kota-kota tanpa mengepung, dia menaklukkan kerajaan tanpa waktu yang lama di medan pertempuran. Dengan tidak berkurangnya pasukan, dia menunjukkan keahliannya menguasai negara. Dan juga, tanpa kehilangan pasukan, kemenangannya akan menjadi lengkap. Inilah cara menyerang dengan tipu muslihat.

Dalam pertempuran ada aturan, bila kekuatan kita dengan musuh 10:1, maka kita akan mengepungnya. Bila 5:1 kita akan menyerangnya. Dan bila dua kali lipat pasukan kita, maka kita membagi pasukan kita menjadi dua.

Bila pertarungan berimbang, kita bisa memilih; bila jumlah kita lebih kecil, kita bisa menghindari musuh; bila jumlahnya tidak seimbang, kita bisa lari.

Jadi, meski pertarungan yang sengit bisa dilakukan oleh pasukan yang kecil, akhirnya pertarungan itu pasti diakhiri dengan dikalahkannya pasukan kecil oleh pasukan yang lebih besar.

Sekarang, jendral adalah keamanan sebuah negara; bila keamanannya sempurna di semua lini, negara akan menjadi kuat; bila keamanannya ada yang rusak; negara akan menjadi lemah. 

       

No comments:

Post a Comment