Monday, April 11, 2011

Ssst.... Harap Tenang!! Sedang Ada Ujian

Sebenarnya saya tidak ingin ikut-ikutan untuk berkomentar tentang pemberitaan tentang PKS "Pariporno" karena memang hal tersebut adalah kenyataan. Fakta tidak bisa dibantah dengan alasan sekuat apapun. Dengan semakin banyaknya yang berkomentar sebenarnya tergambar betapa cintanya mereka kepada PKS tanpa adanya sebuah kemantapan yang berdasar.

Pada hari Jumat, saya sudah mendengar kabar dari Republika online bahwa ada anggota DPR yang tertangkap membuka video porno. Tidak ada bayangan sama sekali bahwa anggota DPR tersebut adalah orang PKS. Yang mengagetkan adalah ketika malam hari, istri ternyata gelisah. Dia bilang tidak bisa tidur karena ada masalah besar yang menggelayuti pikirannya.

Di pagi hari baru ketahuan bahwa dia sedang memikirkan pemberitaan di media tentang anggota DPR dari PKS yang ketahuan membuka video porno. Dia kelihatan geram, kesal, kecewa dan campur aduk. Bagiku sikap istri adalah sebuah sikap yang wajar. Sebagai seorang pendukung partai sejak masih PK, harapan besar itu muncul sangat kuat untuk perbaikan bangsa dan negara. Eeeeh... ternyata yang terjadi malah sebaliknya.. semua kok ada saja berita yang menggerogoti pikiran dan semangatnya.

Hari Sabtu, saya juga tergoda untuk mencari tahu bagaimana tanggapan dari peng-'gedhe' PKS yang ada di Jakarta. Di Yahoo, cuma ada tanggapan dari ust. Luthfie, tidak ada yang lain. Itu pun cuma mengklarifikasi, bukan membuat sebuah alasan baru. Saya coba buka twitter ust. Anis Matta, biasanya sih sering ust. Anis memberi klarifikasi. tapi entah kenapa twitter Ust. Anis terakhir itu tanggal 7 April, hari Kamis. Hari Jumat belum ada Tweet dari beliau. yang ada hanya hujatan, dan cacian dari masyarakat tentang perilaku anggota DPR PKS.

Ada sih yang memang mewacanakan bahwa kejadian itu adalah jebakan. Tapi kalo dipikir seperti itu organisasi PKS tidak akan maju. Jadi saya buang jauh-jauh pikiran ada jebakan di sana. Yang muncul di kepala saya malah sebaliknya. Memang ada sesuatu di PKS kalo bukan secara sistemnya, ya secara personalnya.

Bagi yang sudah membaca buku-buku tarbiyah dan mendalaminya insya Allah tidak akan kaget. Yang banyak kaget adalah yang memilih PKS atau tarbiyah karena emosi. Karena merasa terbantu, karena merasa respek dengan orang-orangnya. Karena disadari atau tidak prinsip-prinsip jamaah itu sangat kuat tidak hanya di sistem saja. Tapi yang lebih penting adalah di sisi SDM. Ketika membaca buku tentang dasar-dasar Tarbiyah (lupa judulnya), yang terbayang adalah pentingnya sebuah ilmu, pemahaman, dan pandangan. Bila seseorang memilih sesuatu bukan atas dasar ini maka ia akan kecewa.

Dan ingat tarbiyah atau PKS tidak menawarkan surga. Jadi ini hanya masalah kemanusiaan yang biasa. Apakah orang-orang yang berada di PKS atau tarbiyah akan serta merta masuk surga. Saya kira juga tidak. Apakah yang dipecat PKS adalah orang yang layak masuk neraka, saya kira juga tidak. ini semua hanya masalah prioritas dan masalah kemanusiaan.

Bagi saya sendiri, melihat beberapa pendukung PKS mendasarkan pemilihan hanya berdasarkan kecintaan, emosi, dan respek semata. Atau meski mereka mengatakan bahwa mereka (pendukung PKS) tidak menganggap yang lain jelek. Tapi disadari atau tidak kita juga sering merasa diri kita yang terhebat. Dengan alasan kita telah bergabung dalam sebuah jamaah. Meski secara kontribusi juga tidak terlalu jelas.

Sesuai dengan judul di atas. PKS sedang mengalami ujian. Langkah yang terbaik adalah harap tenang.. karena memang sedang ada ujian. Kita ditanya kembali apakah kita memilih jamaah karena pertimbangan logis, atau pertimbangan emosi? Kalo hanya pertimbangan emosi tanpa mengupgrade pemahaman kita.. bisa saya bayangkan nanti akan banyak yang bakal kecewa...

Wallahu A'lam bish Showab.

Ingat yaa!! Ssst..... harap tenang!! ada Ujian.

No comments:

Post a Comment